Jumat, 01 Juni 2012

perceraian orang tua?

Diposting oleh Unknown di 23.27 0 komentar
Bagi kebanyakan remaja, perceraian orangtua membuat mereka kaget sekaligus terganggu. Remaja sudah merasa cukup sulit mengendalikan kehidupan mereka sendiri sehingga pasti tidak ingin diganggu dengan kehidupan orangtua yang mengungkapkan perceraian. Mereka tidak memiliki ruang atau waktu lagi terhadap gangguan perceraian orangtua dalam kehidupan mereka.
Meskipun mereka kelihatannya mandiri namun sesungguhnya mereka tidak mandiri. Meskipun menjauh dari orangtua, mencari lebih banyak kemandirian dan kebebasan, remaja tetap ingin mengetahui bahwa orangtua masih ada jika mereka membutuhkan. Perceraian akan merongrong semuanya, mengganggu landasan rasa aman yang mereka butuhkan untuk menghadapi semua isu remaja. Kondisi seperti ini menghasilkan kemandirian yang dipaksakan dan perkembangan yang tidak diinginkan remaja.
Mereka dapat berkata, “Aku tidak peduli jika mereka bercerai. Aku benci mereka berdua. Semua yang mereka lakukan akhir-akhir ini membuat hidupku sengsara. Mereka tidak akan membiarkan aku melakukan apapun yang aku inginkan. Mereka terus mendesak aku untuk hal-hal yang benar-benar bodoh. Aku sungguh tidak peduli pada apa yang mereka lakukan.” Namun, sebenarnya mereka sangat peduli, perasaan mereka bisa menjadi sangat rumit.
Bagaimana Remaja Harus Menghadapinya?
Menurut Alkitab, setiap pasangan yang sudah dipersatukan Allah, tidak bisa diceraikan manusia. Namun, bagaimana jika berada di dalam keluarga yang sudah terlanjur bercerai? Sebagai seorang remaja, menghadapi perceraian orangtua merupakan sebuah masalah yang rumit. Tapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Karena itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan :
  1. Taruh di dalam pikiranmu bahwa semua masalah yang ada sifatnya hanya sementara, kita pasti dimampukan Tuhan untuk mengatasinya. Karena itu, jangan sampai putus asa menghampiri. Jangan biarkan pikiran negatif mengembara kemana-mana.
  2. Minta Tuhan untuk mempersatukan orangtua kembali dengan sungguh-sungguh dan tanpa menyerah.
  3. Ingat, masa depanmu ditentukan dari bagaimana engkau bertindak saat ini dan membuat keputusan. Jika kita memutuskan untuk menyerah dalam hidup karena masalah tertentu, maka masa depan kita pun menyerah terhadap kita. Karena itu, ingat tentang masa depan yang ingin kau tuju. Jangan fokus kepada saat ini.
Kiranya Tuhan mempersatukan kembali keluarga yang retak dan setiap pasangan yang ada mau berubah dengan sungguh-sungguh sehingga anak-anak tidak mengalami dampak buruknya.



SIAPA YANG JADI KORBAN BILA ORANG TUA BERCERAI? 

Itu sebabnya kenapa tuhan mengijinkan perceraian, namun disisi lain tuhan juga membencinya ! sudah pasti akan ada pihak-pihak yang merasa dirinya itu adalah korban yang telah dirugikannya, bukan anak atau keluarga, melainkan keduanya adalah pihak yang akan dibuat merasa kecewa.
Biasakanlah menghadapi persoalan hidup itu dengan kesabaran yang bijaksana, sehingga tidak menjadikan kalimat pamungkas itu ( CERAI ) sebagai kalimat pasaran untuk dilontaaarkan ketika sepasang suami istri berselisih pendapat atau dihadapkan dengan suatu masalah sebesar apapun.
Bicaralah sahabat dengan hati yang terbuka untuk meredakan polemik tersebut, ingat sejelek apapun dia, dahulu pasangan kita adalah orang yang selalu kita rindu, orang yang selalu kita jadikan tempat berbagi cinta. Jadi redamlah amarah kalian, mulai saling mengikrarkan kembali keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi pasangan hidup kita. kalau kita mau merenung sebenarnya tugas utamaa kita untuk hidup dimuka bumi ini adalah mengurai benang-beng yang masih kusut dan menjadikannya busana kebesaran yang akan menjadikan pemakainya adalah manusia yang dipandang hebat dan berderajat tinggi disii tuhannya. "Perhatikan itu". Jadi jangan sampai kalimat penyesalan terucap pada saat semuanya sudah lewat, percayalah kesempurnaan itu tidak ada, maka kitalah yang bertugas untuk menyempurnakan keitidak sempurnaan pasangan kita. 



Aku ingin orang tuaku bersatu kembali.. aku merindukan kehangatan keluarga, aku merindukan ayah dan ibu saling bersama:(




Aku ingin kembali ke masa kecil dulu:( dimana mereka masih saling bersama dan tidak mementingkan ego mereka masing2. mereka ga pernah mikirin perasaan anak2nya, apalagi aku?? Apa mereka tau rasa sakitnya harus memilih antara ayah dan ibu? harus memilih salah satu diantara mereka berdua? Mungkin diluar aku terlihat tegar, tapi bagaimana mungkin aku bisa bahagia dengan kehidupan ku yg seperti ini? dengan orang tua yg tidak lengkap? aku ingin tinggal bersama ayah kandungku, tapi?? selalu banyak kata 'tapi' yang keluar di hatiku. sakit rasanya melihat kenyataan yg terjadi pada kehidupanku. apa aku bisa merubah semuanya? merubah semuanya seperti dulu?
Ya Alloh, aku mohon, SATUKANLAH KAMI KEMBALI. AMIN.
 

SUNSHINE Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting