Dunia KITA? Atau hanya Duniamu?

Mungkin kau belum mengizinkanku masuk ke dalam duniamu. Atau memang tak akan pernah? Gengsimu terlalu tinggi bung! Egomu mengalahkan semuanya!
Aku rindu saat aku dikenalkan sebagai seorang "pacar" , bukan hanya dikenalkan alakadarnya seperti seorang "teman" . Bahkan teman pun punya porsi yang lebih di duniam dibandingkan aku.
Aku rindu digandeng sebagai "pacar", bukan hanya seperti teman yang pada saat kencan pun kita malah sibuk dengan gadget masing-masing.
Aku rindu saat orang-orang merasa iri melihatku sebagai pacarmu. Kalau memang kau berniat serius dan bukan cuma main-main, kenapa kamu tak mengizinkanku masuk ke duniamu? Walaupun mungkin kita punya dunia masing-masing tapi izinkan aku untuk sekedar masuk dan melihat seperti apa dunia yang kamu punya. Bukannya pacaran memang seperti itu? Saling berbagi? Atau mungkin kamu punya definisi yang berbeda tentang pacaran?

Aku tak tau alasanmu melarangku masuk ke duniamu apa. Mungkin wanita lain? Kamu punya terlalu banyak teman perempuan? Takut kamu dijauhi kalau-kalau mereka tau kamu sudah punya pacar? Hei bung! Kalau kamu masih seperti itu, untuk apa kita pacaran? Aku bahkan tak tau keseharianmu seperti apa karena kamu cenderung menutupi kegiatanmu. Kamu bilang, yang penting komunikasi berjalan lancar. Tapi menurutku ini bukan komunikasi namanya, kalau hanya saling membalas text hanya 3 atau 4 kali sehari. Kamu tau? Aku bahkan rela menunggumu semalaman berharap ada telfon darimu. Tapi kamu? Bahkan membalas text-ku pun hanya seperlunya saja.

-NP-